Randomness

Dua puluh dua

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesempatan buat aku untuk merasakan tahun ke-22 kehidupan. Nggak kerasa kayaknya baru kemarin aku upload post pas tanggal 15 November 2016, sekarang udah 15 November 2017.

Mau curhat sedikit aja ya..

Jadi dari zaman SMA aku bukan termasuk fans “Sweet seventeen”, yang ngerayain ulang tahun ke-17 mereka meriah-meriahan. Saking senengnya udah masuk usia legal, sampai-sampai dirayainnya di club ’till drop (jujur aku nggak paham sih gimana ceritanya bisa dibolehin sama orang tuanya buat ngerayain kayak gitu, hehe).

Berbeda dari temen-temenku, aku lebih percaya kalau kedewasaan perempuan itu dimulai dari usia dua puluh. Akhirnya, aku lebih excited buat nunggu momen “menjadi 20” dan  menjadi perempuan dewasa. Aku kira, ketika beranjak dua puluh, aku akan jadi lebih dewasa, jadi lebih mengerti banyak hal, jadi paham apa yang dimaksud orang-orang dewasa itu, pokoknya jadi lebih paham tentang dunia ini. Nyatanya? Sama sekali nggak tau apapun. Ibarat disuruh main game tapi nggak dikasih tau tutorial main game-nya. Ngawang banget. Tapi tetep bahagia, karena akhirnya dua puluh tahun.

Sampai akhirnya setahun terlewati dan menginjak usia dua puluh satu. Masih belum ngerti how to adult. Masih suka haha-hihi. Masih bingung sama orang dewasa, padahal diri ini kalau dilihat orang lain juga bukan anak-anak lagi.

Dan akhirnya (tiba-tiba) hari ini menginjak usia dua puluh dua. Udah dari lama sih aku emang nggak ngerayain ulang tahun . Tapi ulang tahun kali ini rasanya pengen biasa-biasa aja (padahal udah dari dulu begitu tiap tahun). Daripada sibuk mengharapkan ucapan dari temen-temen, aku lebih mengharapkan doa-doa tulus dari mereka yang inget aku. Aku lebih mementingkan untuk bangun pagi nggak bolos kuliah dan fokus di kelas. Aku lebih mengharapkan waktu yang aku lewati itu bisa lebih bermanfaat. At this level, i still haven’t figured out how adults work, but i got a little grip of it.

Tahun-tahun selanjutnya akan menjadi 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dst, dst. Semoga tetap sayang orang tua, sayang adik-kakak, sayang sahabat, sayang teman, sayang kucing, dan sayang orang yang tersayang. Jika nanti aku masih selalu dianggap lebih tua beberapa tahun dari umur sebenarnya, semoga aku di masa depan bisa lebih bersabar.

Omong-omong, 22 tahun yang lalu juga bertepatan hari Rabu, lho!

Leave a comment